Qatar, Negara "Sepetak" dengan Kekayaan Selangit


Qatar adalah sebuah negara emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenajung kecil di Jazirah Arab di Asia Barat.
Qatar merupakan negara yang relatif kecil dengan luas wilayah kurang lebih sekitar 11.500 km persegi. Sebagai perbandingan luas Provinsi Banten sekitar 9.662 kilometer persegi.

Meski tercatat hanya memiliki jumlah penduduk kurang dari 3 juta jiwa, Qatar menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar menghabiskan biaya 220 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 3.344 triliun.
Tak heran, Piala Dunia 2022 Qatar disebut menjadi turnamen sepak bola termahal sepanjang masa.

Bermula dari negara termiskin di Timur Tengah
Memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada 1971, Qatar saat itu menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Timur Tengah, dikutip dari Medium.
Sama halnya dengan Uni Emirat Arab, perekonomian mereka sangat bergantung pada industri perikanan.
Selama tiga dekade terakhir, Qatar telah mengubah dirinya menjadi salah satu ekonomi terkaya di dunia.

Penemuan minyak dan gas alam berperan penting dalam perubahan negara itu.
Qatar tidak hanya diberkati dengan sumber daya alam yang kaya seperti minyak dan gas alam, tetapi juga tahu bagaimana menggunakannya secara efektif.
Terlebih, permintaan minyak dan gas alam telah meningkat selama beberapa dekade.

Penemuan minyak dan gas
Sebenarnya, ladang minyak pertama kali ditemukan pada 1940-an. Namun, hal itu tak mengubah Qatar menjadi negara kaya.
Baru pada 1970-an, mereka menemukan aset terbesarnya, The North Field yang merupakan ladang gas terbesar di dunia.

Qatar juga jauh dari tempat-tempat yang membutuhkan gas alam. Mereka pun segera melupakan ladang gas mereka itu.
Pada 1996, Emir Hamad bin Khalifa al Thani melakukan kudeta saat ayahnya berada di Swiss.
Dalam kepemimpinannya, Qatar kembali mengeksploitasi ladang gasnya yang besar.

Wajah baru Qatar


Emir Hamad mulai berinvestasi dalam teknologi langka, seperti pencairan yang dapat membawa gas alam dalam bentuk cair.
Dengan teknologi ini, gas alam dapat diangkut melalui kapal besar seperti minyak.
Untuk melakukannya, gas alam perlu didinginkan pada suhu minus 161 celsius. Teknologi ini menjadikan Qatar sebagai pengekspor gas alam cair terbesar dunia.

Qatar juga memiliki biaya ekstraksi dan pencairan termurah daripada negara mana pun di dunia, sehingga memungkinkan mereka mendapat untung bahkan dengan harga rendah.
Sebagian besar gas alamnya masuk ke ekonomi Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China.

Tak heran, Qatar telah berubah dari negara gurun terbelakang menjadi ekonomi terkaya di timur tengah.
PDB per kapita Qatar telah meningkat dari 2.755 pada 1970 menjadi 61.276 pada 2021. Ini adalah salah satu yang tertinggi di dunia.





#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Baca juga

Posting Komentar