Bukan Main, RI Pengekspor Batu Bara Terbesar di Dunia lho..


Jakarta, Indonesia memang menyimpan 'harta karun' sumber daya alam melimpah dan beragam, salah satunya batu bara.
Berdasarkan data Kementerian ESDM pada Desember 2019, Indonesia tercatat memiliki sumber daya batu bara mencapai 143,7 miliar ton dan cadangan 38,8 miliar ton. Tak tanggung-tanggung, Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara thermal terbesar di dunia.

Hal ini juga dipicu karena pemanfaatan batu bara di dalam negeri hanya sekitar 100 juta ton per tahun, di mana pada 2021 penyerapan batu bara di dalam negeri hanya sebesar 133 juta ton. Sementara produksi batu bara nasional mencapai 614 juta ton pada 2021.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ignatius Warsito, Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri dalam acara webinar bertajuk 'Recover Stronger: Shifting Toward Higher Value-Added Industries' yang diselenggarakan Bank Indonesia, Senin (14/02/2022).

"Bahwasannya Indonesia adalah negara pengekspor batu bara thermal terbesar di dunia, menjual ke China, Jepang, Vietnam, dan India," tuturnya.
Karena besarnya sumber daya dan cadangan batu bara nasional, maka menurutnya Indonesia perlu menemukan cara bagaimana menggunakan batu bara dengan nilai tambah lebih besar lagi dan dengan cara efisien.

"Karena sumber daya batu bara yang melimpah, kita perlu menemukan cara untuk menggunakan sumber daya tersebut untuk menjadi listrik, hidrogen, dan batu bakar bersih, dan bahan kimia bernilai tambah dengan cara paling efisien," paparnya.

Dia mengatakan, saat ini pengguna utama batu bara di dalam negeri yakni PT PLN (Persero) untuk pembangkit listrik yakni sebesar 66%, lalu pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral 16%, dan semen sekitar 7%.

Menurutnya, penggunaan batu bara di dalam negeri pada 2024 mendatang diperkirakan hanya sekitar 200 juta ton.
Oleh karena itu, agar manfaat batu bara dapat dinikmati bangsa Indonesia lebih banyak lagi, maka nilai tambah batu bara juga perlu dilakukan, seperti mengolah batu bara melalui proses gasifikasi menjadi Dimethyl Ether (DME) dan methanol.
Dengan demikian, ini bisa berdampak pada pengurangan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan juga bensin di Tanah Air.


#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Baca juga

Posting Komentar