Siapkan Rp 2,79 miliar, Pemerintah Mulai Pembangunan Rusun Ponpes di Sulut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Rusun Sewa Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun Rumah Susun (Rusun) Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan Keagamaan Islam di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Fasilitas pendukung Ponpes ini dibangun 1 tower tipe barak, dengan kapasitas untuk menampung sekitar 80 santri.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan Kementerian PUPR mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.

"Dengan dibangunnya rusun ini diharapkan dapat membantu para santri untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar dan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia," kata Menteri Basuki, dalam keterangannya pada Rabu (26/5/2021).

Pembangunan Ponpes Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Ditjen Perumahan, Kementerian PUPR pada Mei 2021 dan ditargetkan selesai awal 2022. Saat ini progres pembangunan Rusun tahap pematangan lahan, mobilisasi material, dan peralatan.

Unit hunian vertikal tersebut dibangun setinggi 2 lantai terdiri dari 4 barak, serta telah dilengkapi dengan perlengkapan seperti tempat tidur susun dan lemari pakaian.

Pembangunan Rusun

BP2P Jawa I tengah fokus membangun sejumlah rusun di wilayah DKI Jakarta dan Banten. (Ist)

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan pembangunan Rusun Ponpes Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat bersumber dari APBN 2021 sebesar Rp 2,79 miliar dengan masa pelaksanaan 240 hari kalender. Inovasi pembangunan hunian vertikal menjadi solusi bagi pondok pesantren yang memiliki keterbatasan lahan.

"Keterbatasan lahan untuk perumahan semakin nyata dan rumah susun merupakan salah satu solusi agar pemanfaatan lahan yang ada bisa optimal," ujar Khalawi Abdul Hamid.

Rusun santri umumnya memiliki 8-12 kamar tipe barak yang dapat menampung sekitar 216 santri/mahasiswa. Sedangkan rusun mahasiswa menggunakan kamar tipe 24 yang dapat dihuni 2 orang.

Lokasi Rusun Ponpes Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat berada di Desa Buyat Barat, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Tercatat pada TA 2021, Kementerian PUPR akan membangun sebanyak 86 rumah susun pondok pesantren tersebar di Indonesia dengan total 1780 unit.

#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik


Baca juga

Posting Komentar