Dua Truk di Gresik Melanggar Batas, Baknya Dipotong Paksa



Gresik – Menekan operasional truk over dimension dan overload (ODOL). Direktorat Jenderal (Dirjen Perhubungan Darat) Kementrian Perhubungan secara simbolis memotong dua truk yang tidak sesuai regulasi di salah satu karoseri. Tepatnya, di Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Rabu (17/03/2021).

Ada dua truk yang baknya dipotong sekitar satu meter. Sebelum dipotong dengan las, dua truk tersebut diberi garis merah lalu dipotong oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, Budi Setiyadi.

Menurut Budi, pemotongan truk ODOL ini juga dalam rangka sosialisasi normalisasi kebijakan pemerintah dalam rangka menekan zero truk yang tidak sesuai regulasi.

Kebijakan itu, juga didukung oleh Kementrian Perhubungan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kapolri untuk meningkatkan keselamatan pengendara dan mengurangi kerusakan jalan.
“Selama ini banyak laka lantas akibat tabrak dari belakang yang disebabkan melambatnya kecepatan truk ODOL karena kelebihan muatan. Resiko ini sangat berbahaya, karena dampaknya bisa mengakibatkan korban meinggal dunia,” ujarnya.

Selain itu lanjut Budi, adanya regulasi ini juga dapat menekan anggaran pemeliharaan kerusakan jalan. Sebab, berdasarkan estimasi Kementrian PUPR ada keruguan Rp 43 triliun. Untuk itu, perlu adanya kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah, polisi dan pengusaha.

“Sudah saatnya meningkatkan angka keselamatan dan menekan anggaran kerusakan jalan yang besar akibat truk ODOL,” tuturnya.

Sosialisasi ini kata dia, juga sebagai kampanye untuk zero ODOL tahun 2023. Pihak yang terlibat mulai dari pelaku usaha maupun pemilik barang dan truk memiliki kesadaran untuk bersama-sama.

“Laporan yang masuk jalan nasional maupun Kabupaten, bahkan jalan Desa bergelombang dan rusak gara-gara truk kelebihan muatan,” ungkapnya.

Di Jawa timur ada 150 unit truk ODOL macam-macam jenis mulai dump truk, tangki, truk terbuka akan dilakukan normalisasi. Sebab, tahun 2023, truk ODOL akan diberi sanksi yang berat. Mulai dari tilang kemudian dipindahkan ke truk lain.

Sementara, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Jawa Timur BPTD XI Jawa Timur, Hanura Kelana Iriano mensosialisasikan mulai bulan Januari 2023 zero ODOL.

“Kami memberikan manfaat memberi jaminan keselamatan pengguna jalan lainnya. Mengurangi anggaran pemeliharaan infrastruktur jalan, anggaran pemeliharaan bisa dimanfaatkan lebih prioritas,” paparnya.

Agustin Fitasari, Owner Sumber Karya Abadi, perusahaan karoseri asal Gresik antusias dan mendukung kendaraan normalisasi ODOL. Menurutnya dari aspek sarana tertib, aman dan selamat.

“Dengan adanya normalisasi ODOL, kebutuhan pengusaha yang biasanya pesan satu unit, karena over, jadi harus pesan dua unit.Kita mengikuti aturan pemerintah dan saya yakin pasti lebih baik,” pungkasnya.




#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Baca juga

Posting Komentar