Begini Model Jebakan Tikus yang Tewaskan Satu Keluarga di Bojonegoro

Begini Model Jebakan Tikus yang Tewaskan Satu Keluarga di Bojonegoro

Ainur Rofiq - detikNews
Senin, 12 Okt 2020 16:48 WIB

Kawat jebakan tikus listrik yang sering digunakan petani di Bojonegoro/Foto: Ainur Rofiq

Bojonegoro - 

Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum jebakan tikus listrik. Seperti apa model jebakan tikus tersebut?

Selama ini, jebakan tikus listrik sering digunakan petani di Bojonegoro untuk membasmi hama tikus, yang memakan atau menyerang tanaman padi dan palawija. Ini disampaikan salah seorang petani di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Sumantri (55). Menurutnya, jebakan tikus listrik dinilai warga sebagai senjata paling ampuh untuk membasmi hama tikus.

"Ya selama ini memang sudah menjadi hal yang biasa bagi para petani memasang jebakan tikus listrik. Termasuk sawah saya sendiri," ujar Sumantri kepada detikcom, Senin (12/10/2020).

Ia menjelaskan, para petani biasanya memasang jebakan tikus dari kawat. Penghantar listrik itu dipasang dengan kencang setinggi sekitar 5 cm dari tanah.

Biasanya, setiap jarak dua meter dikasih tiang pipa paralon, biar kawat bisa kencang atau lurus. Kawat tersebut dipasang mengelilingi petak sawah. Kemudian di setiap pojok petak diberi lampu sebagai tanda kalau sawah tersebut dipasangi jebakan tikus listrik.

Satu Keluarga di Bojonegoro Tewas Kena Jebakan Tikus:

"Jadi jebakan tikus itu terbuat dari kawat dipasang hampir mepet tanah, mutar dipetak sawah. Supaya kalau ada hewan tikus atau ular nyangkut akan mati," imbuh Sumantri.

Kawat yang dipasang hanya dialiri listrik arus positif saja. Sementara arus negatif akan didapatkan dari tanah sebagai arde. Sehingga jika ada hewan yang melangkah di atas kawat dan menyentuh tanah bersamaan, maka akan terjadi arus listrik dan hewan tersebut akhirnya mati.

Nahas, pada Minggu (11/10) malam, salah satu jebakan tikus listrik di desa tersebut menelan korban jiwa. Tidak tanggung-tanggung, korbannya satu keluarga.

Korban terdiri dari seorang pria bernama Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Mereka tinggal di Dusun Prijek, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor.

Dalam jebakan tikus listrik milik tetangga korban tersebut, ada bambu penyangga kawat yang roboh. Sehingga kawat listrik jatuh ke tanah dan korban yang lewat sawah tersebut tersetrum hingga tewas.

Baca juga

Posting Komentar