Akhirnya Gresik Masuk Zona Oranye Covid-19












Penanganan Covid-19 di Kabupaten Gresik mulai menunjukkan perkembangan baik. Setelah lima bulan Gresik berstatus zona merah, kini status tersebut turun satu tingkat, menjadi zona oranye. Namun, data sampai Jumat (7/8), jumlah kasus terkonfirmasi positif kini telah menyentuh angka 2 ribu. Tepatnya 2.022 kasus.


Kabar itu disampaikan langsung oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto setelah mengikuti rapat virtual bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kemarin. Menurut Sambari, perubahan zona dari merah menjadi oranye tersebut berdasar informasi langsung dari Pemprov Jatim. ”Itu mengacu hasil koordinasi kepala Dinas Kesehatan Gresik bersama gugus tugas Provinsi Jatim. Jadi, dipastikan status Gresik berubah dari zona merah masuk ke zona oranye,” ujarnya.




Alumnus program doktoral Unair itu menegaskan, perubahan zona tersebut memang belum diumumkan secara resmi. Namun, berdasar laporan perkembangan Covid-19 setiap hari, perkembangan penanganan virus tersebut cukup baik. Dalam hal ini, angka kesembuhan pasien positif.


Data terakhir dari Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik kemarin (7/8), dari total 2.022 kasus, sebanyak 1.326 pasien yang semula terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh.


Sambari berharap perubahan Gresik dari zona merah ke oranye akan terus berlanjut hingga menjadi hijau. Caranya, antara lain, terus-menerus melakukan sosialisasi akan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Mulai bermasker saat beraktivitas di luar rumah, rajin cuci tangan, hingga tetap menjaga jarak. Selain itu, tentu saja menjaga ketahanan tubuh, misalnya dengan rajin berolahraga.


”Mudah-mudahan tidak terlalu lama kita selanjutnya berada pada zona kuning. Kemudian, masuk ke hijau. Kami juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama tegak lurus pada disiplin protokol kesehatan,” tegas Sambari.


Berdasar data Satgas Covid-19 hingga kemarin, kecamatan dengan jumlah kasus positif terbanyak adalah Kebomas (392), Manyar (366), Gresik (217), Menganti (227), dan Driyorejo (218). Sedangkan kecamatan dengan jumlah kasus positif paling sedikit berada di Pulau Bawean. Bahkan, Kecamatan Tambak masih nol kasus dan Sangkapura 1 kasus (selengkapnya lihat grafis).


Perubahan dari zona merah menjadi oranye itu setidaknya menjadi sinyal positif. Termasuk, pelonggaran izin keramaian. Sebab, Kamis lalu (6/8) ratusan pekerja seni berunjuk rasa ke gedung DPRD Gresik. Mereka menuntut izin keramaian diberikan lagi karena sudah lebih dari empat bulan harus berhenti bekerja. Dampaknya, mereka tidak mendapatkan penghasilan selama masa pandemi. Namun, sesuai maklumat Polri, untuk daerah dengan zona merah dan oranye, memang pengawasan masih diperketat.


Sementara itu, Kapolres AKBP Arief Fitrianto bersama jajaran Forkopimda Gresik telah meluncurkan Gerakan Jatim Bermasker di Kampung Tangguh Semeru (KTS) Desa Sidorukun Indah, Gresik. Gerakan itu dilakukan serentak secara virtual oleh Forkopimda Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran juga berharap seluruh masyarakat dengan kesadaran dan kedisiplinan menggunakan masker untuk menekan angka penularan Covid-19.


”Kami akan terus berupaya menyosialisasikan Gerakan Jatim Bermasker dengan jajaran Forkopimda Gresik dan segenap lapisan masyarakat,” kata Arief.





Baca juga

Posting Komentar