Hiperbola Israel Klaim Kontribusi Teknologi dalam Smartphone: Fakta di Balik Pernyataan Netanyahu
Hiperbola Israel Klaim Kontribusi
Teknologi Israel dalam Smartphone: Fakta di Balik Pernyataan Netanyahu
Gresikbaik.my.id
– Pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini menarik
perhatian dunia. Saat menerima delegasi Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di
Yerusalem pada Senin (15/9/2025), ia menyebutkan bahwa setiap orang yang
memegang telepon seluler (smartphone) seolah memegang “secuil Israel”. “Kalian
punya telepon seluler? Anda memegang secuil Israel jika Anda punya ponsel. Anda
tahu itu,” tegasnya dalam video yang viral di media sosial, dikutip dari TRT
(16/9/2025). Apa sebenarnya maksud dari pernyataan ini, dan komponen apa saja
dari smartphone yang berasal dari Israel? Berikut ulasannya, dilengkapi dengan
analisis kritis untuk memberikan perspektif yang lebih seimbang.
Israel: Pusat Inovasi
Teknologi Global
Israel, yang sering dijuluki “Silicon Wadi” (mirip Silicon
Valley), dikenal sebagai salah satu pusat inovasi teknologi dunia. Negara ini
memiliki lebih dari 500 perusahaan teknologi, banyak di antaranya berkontribusi
pada rantai pasok global smartphone. Menurut Israel Innovation Authority
(2024), Israel menyumbang sekitar 15% dari penelitian dan pengembangan
(R&D) global untuk semikonduktor dan teknologi mobile. Perusahaan raksasa
seperti Intel, Apple, Qualcomm, dan Samsung memiliki pusat R&D di Israel,
yang menghasilkan komponen kunci untuk hampir semua smartphone modern, termasuk
iPhone, Samsung Galaxy, dan Google Pixel.
Komponen Smartphone
dari Israel
Berikut adalah beberapa komponen dan teknologi smartphone
yang dikembangkan atau dirancang di Israel:
- Prosesor dan Chipset (Intel Israel)
Intel memiliki pusat R&D besar di Haifa, Israel, yang menghasilkan chip seperti seri Atom dan Core M, yang digunakan untuk perangkat mobile. Teknologi ini mendukung performa tinggi dan efisiensi energi di smartphone. Misalnya, prosesor Ivy Bridge dan Sandy Bridge, yang menjadi dasar chip mobile, dirancang di Israel. - Flash Memory dan Penyimpanan
(SanDisk/M-Systems)
M-Systems, perusahaan Israel yang diakuisisi SanDisk, menciptakan teknologi flash memory seperti NAND flash, yang digunakan untuk penyimpanan internal (16GB, 64GB, dst.) di hampir semua smartphone. Teknologi ini memungkinkan ponsel menyimpan data seperti aplikasi, foto, dan video dengan cepat dan andal. - Sensor Kamera dan Penglihatan Komputer
(Mobileye)
Mobileye, perusahaan Israel yang kini dimiliki Intel, mengembangkan chip untuk pengenalan gambar dan penglihatan komputer. Teknologi ini ditemukan di kamera smartphone, mendukung fitur seperti autofokus, deteksi wajah, mode malam, dan augmented reality (AR). - Keamanan dan Enkripsi (Check Point)
Check Point Software Technologies, berbasis di Israel, menyediakan solusi keamanan siber yang terintegrasi ke dalam sistem operasi Android dan iOS. Teknologi ini melindungi ponsel dari malware, serangan jaringan, dan ancaman siber melalui Wi-Fi, Bluetooth, atau 5G. - Modem dan Konektivitas (Qualcomm)
Qualcomm, yang memproduksi modem Snapdragon untuk 4G/5G, memiliki tim R&D di Israel yang berkontribusi pada teknologi konektivitas. Modem ini ada di sebagian besar ponsel Android dan beberapa model iPhone, memastikan internet cepat dan stabil. - Chip Apple dan Face ID
Apple memiliki pusat R&D di Herzliya, Haifa, dan Yerusalem, yang mengembangkan chip A-series (seperti A12 Bionic dan A14 Bionic) untuk iPhone dan iPad. Teknologi ini juga mendukung fitur seperti Face ID dan pemrosesan AI. - Layar AMOLED (Samsung R&D)
Samsung, pemimpin pasar layar OLED, memiliki tim R&D di Israel yang membantu mengembangkan teknologi layar AMOLED untuk smartphone. Layar ini digunakan di ponsel Samsung Galaxy, Google Pixel, dan beberapa model iPhone. - Perangkat Lunak dan Algoritma
Startup Israel seperti Waze (navigasi, diakuisisi Google) dan Cortica (analisis gambar) mengembangkan algoritma AI untuk aplikasi smartphone. Teknologi ini mendukung fitur seperti navigasi real-time dan asisten virtual.
Konteks Pernyataan
Netanyahu
Pernyataan Netanyahu tampaknya bertujuan untuk menegaskan
bahwa Israel memiliki pengaruh besar di pasar teknologi global, sehingga tidak
terisolasi meskipun menghadapi kritik internasional terkait situasi di Gaza.
Dengan menyoroti kontribusi teknologi Israel, ia ingin menunjukkan bahwa produk
sehari-hari, seperti smartphone, mengandung inovasi dari negaranya. Selain itu,
ia juga menyebutkan ekspor pertanian seperti tomat ceri, yang menunjukkan
keberhasilan Israel dalam agroteknologi.
Fakta Industri
Teknologi Israel
- Ekspor Teknologi: Pada 2024,
ekspor teknologi Israel mencapai $60 miliar, sebagian besar dari komponen
dan perangkat lunak untuk elektronik, termasuk smartphone.
- Perusahaan Global: Selain Intel
dan Apple, perusahaan seperti Microsoft, Cisco, dan Google juga memiliki
pusat R&D di Israel yang mendukung pengembangan teknologi mobile.
- Pengecualian: Beberapa merek,
seperti Xiaomi atau Huawei, mungkin mengurangi ketergantungan pada
teknologi Israel karena alasan politik, tetapi sulit untuk sepenuhnya
menghindari komponen ini karena sifat global rantai pasok.
Analisis Kritis
Meskipun pernyataan Netanyahu menyoroti kontribusi positif
Israel dalam teknologi smartphone, analisis kritis mengungkapkan beberapa
lapisan kompleksitas yang patut dipertimbangkan:
- Hiperbola dalam Klaim Teknologi
Klaim bahwa "setiap smartphone mengandung secuil Israel" memang berdasarkan fakta kontribusi R&D yang signifikan, tetapi bisa dianggap berlebihan. Rantai pasok global smartphone melibatkan banyak negara, seperti Taiwan (TSMC untuk chip), Korea Selatan (Samsung untuk layar), dan Cina (perakitan). Kontribusi Israel lebih dominan di tahap desain dan inovasi ketimbang produksi massal, sehingga tidak setiap perangkat secara langsung “mengandung” komponen fisik dari Israel. - Konteks Politik dan Pengalihan Isu
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap Israel atas tuduhan genosida di Gaza, yang telah menyebabkan pembatasan senjata dari beberapa negara Eropa dan seruan boikot dari gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions). Netanyahu tampak menggunakan narasi teknologi untuk mengalihkan perhatian dari isu kemanusiaan dan memperkuat citra Israel sebagai negara inovatif yang sulit diisolasi. Namun, pernyataan ini menuai kritik dari oposisi dalam negeri, seperti Yair Lapid, yang menyebut klaim Netanyahu tentang isolasi sebagai “gila,” menunjukkan adanya perpecahan internal. - Kekhawatiran Privasi dan Keamanan
Salah satu isu sensitif adalah keterlibatan perusahaan Israel seperti NSO Group, yang mengembangkan spyware Pegasus. Teknologi ini dikaitkan dengan pengawasan massal dan pelanggaran privasi di beberapa negara, memicu kekhawatiran bahwa teknologi Israel dalam smartphone dapat digunakan untuk tujuan serupa. Reaksi di media sosial menunjukkan ketidaknyamanan sebagian pengguna atas potensi berbagi data melalui hardware atau software Israel, meskipun perusahaan seperti Samsung dan Apple menegaskan bahwa data pengguna dilindungi. - Dampak pada Gerakan Boikot
Pernyataan Netanyahu dapat memperburuk sentimen anti-Israel, terutama di kalangan pendukung BDS. Beberapa pengguna media sosial menyerukan transparansi dari produsen smartphone dan bahkan boikot produk terkait Israel. Namun, boikot semacam ini sulit dilaksanakan karena sifat global rantai pasok teknologi, di mana komponen dari berbagai negara bercampur dalam satu perangkat. Di sisi lain, pendukung Israel melihat pernyataan ini sebagai pengingat akan kontribusi positif negara tersebut, seperti inovasi teknologi yang telah meningkatkan kualitas hidup global.
Secara keseluruhan, sementara kontribusi teknologi Israel
tidak dapat disangkal, analisis kritis menekankan perlunya keseimbangan antara
menghargai inovasi dan mempertimbangkan implikasi etis, politik, serta privasi
dari ketergantungan pada teknologi tersebut.
Kesimpulan
Pernyataan Netanyahu mungkin terdengar berlebihan, tetapi
ada kebenaran di baliknya: Israel memang memainkan peran besar dalam teknologi
smartphone modern. Dari chip prosesor hingga kamera, keamanan siber, dan layar,
inovasi dari Israel ada di hampir setiap ponsel yang kita gunakan sehari-hari.
Namun, konteks politik dan isu etis di balik pernyataannya juga mencerminkan
upaya untuk memperkuat citra Israel di tengah tantangan diplomatik global.