Waspada Polusi Dalam Ruangan , Ancaman Buat Paru

Salah besar kalau Anda berpikir kalau polusi udara hanya ada di luar ruangan. Anda juga salah kalau berpikir di dalam ruangan tidak ada polusi udara sama sekali.(Istockphoto/puhhha)

Salah besar kalau Anda berpikir kalau polusi udara hanya ada di luar ruangan. Anda juga salah kalau berpikir di dalam ruangan tidak ada polusi udara sama sekali.

Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut 7 juta orang meninggal prematur tiap tahun akibat polusi udara baik dari luar ruangan maupun dalam ruangan. Polusi udara bisa memicu penyakit-penyakit penyebab kematian seperti pneumonia, stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga kanker paru.

"Sumber indoor air polution itu sama [dengan outdoor air polution], dari komponen gas dan komponen partikel," kata Agus dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.

Komponen gas, berasal dari asap pembakaran kayu terutama pada rumah-rumah yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Kemudian pada rumah yang menggunakan kompor gas pun tetap menghasilkan polutan berupa gas saat proses memasak.

Menurut Agus, rumah atau dapur harus memiliki ventilasi yang baik sehingga udara yang terkontaminasi tidak tertahan di ruangan tertutup.

Particulate matter(PM), ini merupakan partikel halus di udara. Anda bisa menemukannya dari asap pembakaran obat nyamuk atau rokok dalam ruangan. Agus berkata asap pembakaran rokok ini mengakibatkan polusi dalam ruangan yang disebut secondhand smoke dan thirdhand smoke.

Secondhand smoke merupakan asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif atau orang di sekitar perokok aktif. Sedangkan thirdhand smoke merupakan sisa particulate matter yang menempel pada ruangan termasuk pada dinding, gordin, atau perabot lain yang kemudian terhirup akibat tidak pernah dibersihkan dan sirkulasi udaranya buruk.

Dia menjelaskan hingga kini memang belum ada data yang menunjukkan perbandingan risiko kesehatan dengan jenis asap rokok. Namun secara prinsip, perokok pasif memiliki risiko kesehatan lebih tinggi daripada perokok aktif.

"Asap yang keluar dari pembakaran rokok kandungan racunnya jauh lebih tinggi daripada yang dihisap. Kenapa dari data laporan orang merokok jauh lebih banyak yang sakit? Karena dia juga [menghirup] secondhand smoke. Dia mengisap sebagai perokok, juga mengisap udara di sekitarnya, ya asap dari pembakaran juga asap dari mulut," jelasnya.

Di samping itu particulate matter juga bisa berasal dari materi biologik seperti jamur. Tanpa sadar, ruangan yang jarang dibersihkan, sirkulasi udara buruk, dinding berjamur, AC jarang dibersihkan bisa memicu pertumbuhan jamur juga bakteri.

"Udara dalam ruangan harus diatur dengan ventilasi sehingga ada pergantian udara dalam ruangan dengan udara luar. Jadi udara yang mengalir selalu bersih. Selain itu gunakan air purifier. Ini sangat efektif membersihkan udara dalam ruangan. Namun perlu diperhatikan kemampuan mesin [perlu disesuaikan dengan besar ruangan]," imbuhnya.

gresikbaik

Baca juga

Posting Komentar